Desa Nglanggeran, Yogyakarta: Desa Wisata Berbasis Alam dan Budaya

    Desa Nglanggeran, Yogyakarta: Desa Wisata Berbasis Alam dan Budaya

    WISATA - Desa Nglanggeran terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan telah menjadi salah satu contoh sukses desa wisata berbasis alam dan budaya di Indonesia. Desa ini dikenal dengan pesona alamnya yang menawan, keindahan Gunung Api Purba Nglanggeran, serta pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat lokal secara aktif.

    Keunikan Alam Desa Nglanggeran
    Daya tarik utama desa ini adalah Gunung Api Purba Nglanggeran, yang diperkirakan terbentuk lebih dari 60 juta tahun lalu. Gunung ini bukanlah gunung berapi aktif, tetapi merupakan gugusan batuan raksasa yang menawarkan pemandangan spektakuler. Pendakian ke puncak gunung memberikan pengalaman tak terlupakan dengan panorama alam yang luar biasa, terutama saat matahari terbit atau terbenam.

    Selain itu, Embung Nglanggeran, sebuah danau buatan yang terletak di ketinggian, juga menjadi destinasi populer bagi wisatawan. Embung ini dibangun untuk kebutuhan irigasi namun juga difungsikan sebagai tempat wisata dengan latar belakang pemandangan pegunungan yang indah.

    Kebudayaan dan Tradisi Desa Nglanggeran
    Selain keindahan alam, Desa Nglanggeran juga menawarkan kekayaan budaya yang menjadi bagian dari daya tarik wisata. Masyarakat desa masih melestarikan berbagai tradisi dan kearifan lokal, seperti upacara adat Saparan, yang diadakan untuk memohon keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Pengelolaan desa wisata ini juga dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, di mana masyarakat lokal dilibatkan dalam berbagai aspek pariwisata. Mulai dari pemandu wisata, pengelola homestay, hingga penyedia kuliner tradisional, semuanya dilakukan oleh warga desa. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga menjaga kelestarian budaya dan tradisi desa.

    Pengelolaan Desa Wisata yang Inovatif
    Desa Nglanggeran diakui secara nasional dan internasional berkat pengelolaan desa wisata yang baik. Desa ini telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk predikat sebagai Desa Wisata Terbaik dari Kementerian Pariwisata. Masyarakat desa berhasil membangun sistem pariwisata yang melibatkan seluruh warga, memastikan manfaat ekonomi tersebar luas.

    Salah satu inovasi menarik adalah program sistem tiket elektronik yang memudahkan wisatawan untuk mengakses tempat-tempat wisata di desa ini. Selain itu, desa ini juga memiliki program eduwisata, di mana pengunjung dapat belajar tentang pertanian, peternakan, serta cara pembuatan produk lokal seperti cokelat Nglanggeran yang terkenal.

    Ekowisata dan Keberlanjutan
    Desa Nglanggeran juga dikenal dengan ekowisata yang menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestariannya. Para wisatawan diajak untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam, dengan regulasi seperti larangan membuang sampah sembarangan dan batasan jumlah pengunjung harian di beberapa area sensitif.

    Desa Nglanggeran dan Peran Digital
    Dalam era digital, Desa Nglanggeran juga tidak ketinggalan dalam hal promosi wisata melalui media digital. Penggunaan media sosial dan platform pariwisata online menjadi alat penting dalam mempromosikan desa ini ke dunia luar, sehingga desa ini dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga oleh wisatawan internasional.

    Desa Nglanggeran adalah contoh bagaimana desa wisata dapat berkembang dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya lokal. Melalui keterlibatan masyarakat, inovasi dalam pengelolaan, dan perhatian pada aspek keberlanjutan, Nglanggeran menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin mengembangkan potensi pariwisata berbasis komunitas. Desa ini menawarkan pengalaman yang menyeluruh bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam, belajar budaya lokal, serta mendukung pariwisata berkelanjutan.

    Dengan perpaduan alam, budaya, dan pengelolaan yang cerdas, Desa Nglanggeran menunjukkan bahwa desa wisata dapat menjadi tulang punggung ekonomi lokal sekaligus menjaga kekayaan tradisi dan lingkungan. (Hendri Kampai)

    desa nglanggeran desa wisata
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika...

    Artikel Berikutnya

    3 keterampilan utama bagi pekerja di tahun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Kantor KPU Morowali Terbakar Bukan Dibakar, Semua Logistik Pilkada dan Berkas Penting Dapat Diselamankan
    Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buol Hadiri Apel Pengamanan TPS
    PJ Bupati Buol Jadi Irup Hut Korpri. Ke-53
    Sekda Buol Hadiri Rapat Paripurna Penetapan Wakil Ketua DPRD Buol Masa Jabatan 2024-2029 

    Ikuti Kami